Belajar dari ANJING

Oleh : Mohamad Habibi

Beberapa waktu lalu jagad maya dihebohkan dengan pernyataan oknum Ustadz anyaran, sebut saja YW, dia mengaku dengan sengaja menabrak anjing sampai pincang. Hmm... Bagaimna Islam memposisikan Anjing? Bagaimna Argumentasi Al Qur'an dan Ulama terdhulu terhadap Makhluk Allah yg bernama Anjing?
Sumber gambar : www.inilahkoran.com

Penyebutan kata Anjing (كلب) dalam Al Qur'an terdapat di 3 tempat.

pertama, terdapat dalam surat Al Maidah ayat 4. Ayat tersebut mengelaborasi makanan yg الطيبات, salah satunya adalah hewan hasil buruan anjing yg sudah terlatih.

Kedua, penyebutan kata anjing terdpt dlm surat Al A'raf ayat 176. Ayat tersebut menjelaskan tentang perumpamaan orang yg ingkar seperti anjing yg menjulurkan lidahnya. Apakah anjing hewan yg hina menurut ayat ini? Karna disamakan dg orang yang Ingkar terhadap Islam? Eitttsss bentar dulu bro. Kita lihat dulu penjelasan Imam al Qutaibi:

كل شيء يلهث من اعياء وعطش الا الكلب فانه يلهث في حال الكلال وحال الراحة وحال المرض وحال الصحة وحال الري وحال العطش.

Jadi karakter anjing selalu menjulurkan lidahnya dalam kondisi apapun, tidak seperti hewan lainnya. Nah perumpaannya orang yg Ingkar atau Dusta seperti itu, diberi nasihat baik oleh siapapun dia tetap setia dengan ketersesatannya.

Ketiga, ini yang lebih populer yaitu dalam surat Al Kahfi, lebih tepatnya pd ayat 18 & 22. Ayat ini mendeskripsikan tentang Ashabul Kahfi dengan anjingnya. Al Qur'an menunjukkan keistimewaan Anjing yg membersamai kekasih Allah tersebut.

Pertanyaan dasarnya, apakah anjing najis?
Terkait hal ini, terdapat perbedaan pendapt antar 'Ulama, Imam Syafi'i-Imam Hanafi-Imam Hanbali berpendapat Najis (perbedaannya adalah apakh najis 'ain atau bukan, cara mensucikannya, pada bagian apa najisnya). Imam Malik berpendapat bahwa Anjing itu Suci. 

Banyak terdapat dalam khasanah islam, dalam kitab2 klasik maupun kontemporer, yg menceritakan tentang hubungan istimewa antara Waliyyullah dan Makhluq Allah yg bernama Anjing. Iya memang sebagian besar ulama menghukumi Najis, tapi bukan berarti menjadikannya dasar untuk menghina, menyiksa, bahkan membunuh anjing. Pastinya, tidak hanya anjing, semua hewan harus kita muliakan bukan karena hewan tersebut, tapi karena melihat siapa Pencipta hewan tersebut.

Posting Komentar

0 Komentar