NU YANG UNIK

Oleh : Mohamad Habibi

Meskipun sedikit telat, kami hendak sedikit urun andil dalam peringatan hari lahir jam’iyyah Nahdlatul Ulama’ melalui sedikit tulisan ini.

Menurut hitungan matematis, NU telah berusia 95 tahun, usia yang sudah tidak muda lagi. Organisasi ini telah sukses melalui berbagai dinamika dan konflik, seperti NU punya posisi kuat ketika “Orde Lama", kemudian “dibonsai” ketika Orde Baru. Namun Allah berkehendak lain dengan memunculkan kader NU berikutnya, seperti Gus Dur dan sekarang KH. Ma’ruf Amin sebagai Wakil Presiden RI. Ya begitulah NU, terkadang lembek, lalu solid.

Sumber gambar :

https://www.nu.or.id/post/read/125787/cita-cita-dasar-berdirinya-nu


Kadang lambat, tapi dapat menyusul. Sangat sering diremehkan, tapi kemudian dapat diandalkan, dan lain sebagainya. Entah karena memiliki “anggota badan” yang besar ataupun hal lain, NU cenderung sedikit terlambat jika dibandingkan dengan omas-ormas lain, tapi kemudian dapat mengejar ketertinggalan-ketertinggalan tersebut melalui modifikasi, inovasi, maupun ekspansi.

Beberapa diantaranya sebagai berikut :

Pertama, NU terlambat berdiri.

NU berdiri pada tahun 1926, lebih akhir dari beberapa ormas yang ada di Indonesia pada masa itu. Jam’iyyatul Khoir yang berisi kaum Alawiyyin berdiri pada tahun 1905, Sarekat Islam (SI) pada 1911, Muhammadiyyah pada 1912, Al Irsyad berdiri pada 1914, dan lain sebagainya. Secara amaliyah kaum tradisionalis yang merupakan cikal bakal NU sudah ada tapi hanya belum ada brand yang digunakan. Hal ini berdasar pada amaliyah kaum tradisionalis yang secara fiqih mengikuti madzhab Syafi’I dan 3 madzhab lainnya, secara da’wah mengikuti ajaran Walisongo, serta dalam bertasawwuf mengikuti Imam Al Ghozali dan Abu Hasan Asy Syadzili. 


Kedua, akselerasi dibidang Pendidikan.

Dulu NU dicemooh karena belum dapat membuat kampus seperti Muhammadiyyah. Tetapi sekarang persepsi tersebut terbantahkan dengan banyak berdirinya kampus modern NU, seperti Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) di Jakarta, UNISMA Malang, Universitas NU Surabaya, dan lain sebagainya.

Selain itu, beberapa tahun terakhir ini banyak bermunculan kader NU yang “handal” baik di level regional, nasional, maupun internasional. Kader-kader tersebut dimotori oleh almarhum Gus Dur dengan Gerakan “Islam Kosmopolitan”. Sekarang kita bisa ngangsu kaweruh dengan mudah melalui internet maupun kitab dari sumber-sumber yang qualified, seperti Gus Baha’ (KH Bahauddin Nursalim), KH Afifuddin Dimyathi (Jombang), KH Afifuddin Muhadjir (Situbondo), Prof. Dr. KH. Nadirsyah Hosen, Gus Ulil, Gus Miftah, Gus Muwaffiq, dan lain sebagainya. 


Ketiga, penguasaan media.

NU sebagai organisasi yang besar dan memiliki kader-kader yang qualified secara keilmuan tidak akan dapat menyebarluaskan fahamnya dengan efektif dan efisien jika tidak ditunjang dengan media, terutama pada era media saat ini. Sebelum tahun 2015, NU babak belur di internet. Dunia maya didominasi oleh kelompok “sebelah”. Hasutan, faham ekstremis, dan Hoax agama banyak berseliweran di Internet tanpa adanya media yg mengcounter misinformasi tersebut. Tetapi alhamdulillah setelah tahun 2015 banyak bermunculan website NU di dunia maya dan ditunjang dengan kebijakan pemerintah untuk menutup situs yang memuat ekstremisme dan terorisme. Kenaikan signifikan terjadi stlah tahun 2019, website NU Online menjadi rujukan kajian keislaman, www.bincangsyariah.com disokong oleh anak-anak muda yg secara ideologis berafiliasi dengan NU. Selain itu, ditingkat daerah sekarang banyak terdapat channel NU, seperti NU Muntilan, dan lain-lain. Selanjutnya pesantren-pesantren besar sekarang telah memiliki website tersendiri dan berisi kajian-kajian islami, seperti www.tebuireng.com, www.lirboyo.net, www.almunawwir.com, www.pacpergunumuntilan.or.id dan lain sebagainya.

NU selalu datang belakangan dan berhasil menyalip yang lain mengingatkan kami dengan slogan “Lakon mesti teko keri”. Tidak perlu minder dengan celotehan ummat yg meragukan NU. Tetap berkhidmah dengan Ikhlas. Jangan berfikir “Kita dapat apa di NU? tetapi apa yg dapat kita berikan untuk NU”!!!

Posting Komentar

0 Komentar