Asybah wan Nadzhoir

Mohamad Habibi

Ketika melihat atau mendengar kalimat Asybah wan Nadzoir, terutama dikalangan santri dan cendekiawan muslim Indonesia, pasti pemahaman kita akan tertuju pada kitab tentang kaidah-kaidah hukum islam _anggitan_ Jalaluddin as-Suyuthi. Tapi di sini penulis menemukan bahwa  Asybah wan Nadzoir tidak hanya tentang Kaidah fiqih. Seperti  Syaikh Abi Bakr (380H), Abu Usman Sa'id (390H), dan Ibnai Hasyim yang mengarang kitab dengan nama Asybah wan Nadzoir tetapi membahas Sastra Arab. Ada juga  Asybah wan Nadzoir fi al-Nahw karangan Syaikh Jalaluddin al Suyuthi. Selain itu ada karangan dari Muqotil bin Sulaiman yang membahas Tafsir. Masih banyak kitab-kitab lain dengan penamaan yg sama tetapi di bidang yang berbeda.

Sebenarnya ada apa dengan kalimat Asybah wan Nadzoir?
Kalimat  Asybah wan Nadzoir pertama kali digunakan oleh Sayyidina Umar bin Khotob ketika menulis surat kepada Abu Musa Al Asy'ari. Dalam isi surat tersebut Sayyidina Umar berpesan untuk menggunakan qiyas atau padanan (amsal wa asybah) ketika menemukan permasalahan yang tidak ada penjelasannya dalam Al Qur'an dan Sunnah. 

Dengan begitu Asybah wan Nadzoir pertama kali digunakan sebagai dasar untuk berfikir Logis dalam menjawab persoalan. Bisa dikatakan pula bahwa  Asybah wan Nadzoir  merupakan alat atau metode ilmiah yang digunakan oleh penyebar syari'at Islam untuk memahami persoalan aktual yang terjadi di masyarakat. Dengan adanya  Asybah wan Nadzoir, maka tergabung juga cara berfikir Deduktif dan Induktif.

Sebagai contoh Fiqih dan Ushul Fiqih berciri khas Deduktif, dengan adanya  Asybah wan Nadzoir, melahirkan cabang ilmu Qowaidul fiqhiyyah dan Qowaidul ushuliyyah yang berciri khas Induktif. Selanjutnya Qowaidul fiqhiyyah dan Qowaidul Ushuliyyah digunakan secara Deduktif untuk menyelesaikan persoalan fiqhiyyah. Jadi yang awalnya terpisah, menjadi terhubung satu dengan lainnya. 

Oleh karena itu sangat disayangkan sekali jika umat muslim ingin bangkit dan maju "kembali" tetapi tidak mau menggunakan nalar  Asybah wan Nadzoir, malah sebaliknya menggelorakan slogan Kembali ke Al Qur'an dan Sunnah saja, maka sebenarnya mereka ingin umat Islam mundur Alon-Alon.

Posting Komentar

0 Komentar